UNTUK BERAPA LAMA LAGI
Aku berjalan dengan mataku
Aku berjalan dengan telingaku
Aku berjalan dengan mindaku
Aku berjalan dengan jiwaku
Namun aku masih di sini
Menghitung benih-benih pengharapan
Yang kering dan layu
Sebelum sempat berkembang tunasnya
Dan aku masih di sini lagi
Walau kian didera kematu jiwa
Entah untuk berapa lama lagi
Sehingga benih pengharapan bertunas
Merimbun memayungi jiwa lara ini
Mengukir putik menjadi buah kepastian
Sebagai bekal ke destinasi abadi